Semoga

Semua memang sudah di takdirkan dan sudah di setting sedemikian rupa bahkan sebelum nama mu bergema di bumi. Saat ruh masih belum datang pada bumi ini kau sudah di suratkan untuk sesuatu. Begitu pula aku. Tepat kemarin, hal yg ku tunggu datang dengan sangat mengejutkan. Bermula dari sebuah harapan yang begitu besar dalam benak. Berniat besar untuk sesuatu yang besar, apa daya aku tak mampu ujar Tuhan ku. Kemarin sore hp ku berdering tanda pesan whatsapp masuk, tak terlalu ku gubris karna ku pikir tidak terlalu penting. Tapi saat ku liat hp ku di meja ternyata notifikasi berbentuk dokumen yang ku cari bahkan tiga minggu ini. Saat ku buka dan mencari nama, ternyata tak ada di sana. Bukan main, pasti aku kecewa, tapi hatiku selalu bertanya dan membesarkan hati saja. Awalnya ku liat ia berkacamata dalam foto digital yang tertara di sosial media. Sama, aku tak kenal ia, ia tak kenal aku. Tapi nama kami sempat berdampingan dalam satu berkas. Seketika mata menuju pada hasil yang cukup memuskan bagiku. Sayang nya jumlah hanya sebatas jumlah saja. Sampailah kami di saat yang nenegangkan kembali. Bukan perihal rupiah yang melayang bersama mahalnya bus udara saat itu, tapi bagaimana perjuangan menghabiskan satu pekan dalam dua tempat dan memperjuangkan dua buah hal yang sama pentingnya. Usai perang terbitlah kalah atau menang, sayangnya aku tak tahu bagaimana musuh lebih tepat saingan ku saat itu. Tapi selang beberapa waktu hatiku berdebar saat aku tahu sebuah angka, rasanya tidur tak enak, makan tak sedap. Tentu itu sebuah kekalahan. Terlebih bersikap biasa saja saat kalah membutuhkan jutaan kali lipat kesabaran dan energi. Semua terkuras saat pukul 11 malam dalam telewicara dengan orang yang aku percaya. Setelah menerima dan berupaya sedikit memikirkan hal yang mungkin terjadi antar kita, duhai nama yang beruntung. Sempat terpikir ia terpilih karena ia sangat membutukan, bahakan mungkin tak sanggup lagi mengenyam pendidikan, atau keuangan berda dalam zona merah atau atau dan atau. Tapi alangkah baiknya Tuhan, lewat cerita sosial media yang temannya tebarkan malam itu aku jelas melihat dia tersenyum. Kita sama. Sama2 dalam perjuangan dan perkuliahan. Tulisan ini ku buat sengaja untuk mengingatkan, rencana apa yang Tuhan buat untukku, ataukah ini ujian saat kenaikan kelasku, atau entahlah.