film strip/film rangkai


PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, maka teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang cukup pesat yang dengan sendirinya berpengaruh pada pola komunikasi itu sendiri. Teknologi komunikasi tersebut memiliki kelebihan- kelebihan sebagai berikut :tidak mengenal batas wilayah, ideologi, agama dan suku bangsa, serta teknologi telah mengurangi secara drastis jarak dan ruang waktu.
Zaman yang sudah modern seperti sekarang ini, media pembelajaran tentu sudah semakin canggih, apalagi dalam bidang elektronik. Sebagai pengajar tentu harus tahu akan hal ini, dan jangan sampai seorang pengajar dikatakan ketinggalan zaman. Dalam hal ini kami mengacu kepada  media yang di proyeksikan.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran pada penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan memadatkan informasi.
Media pembelajaran secara umum merupakan alat bantu proses belajar mengajar, yang digunakan guna meningkatkan kemampuan serta ketrampilan setiap peserta didik, sehingga mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Media yang digunakan dalam proses belajar dapat menggunakan media yang sederhana ataupun media yang cukup rumit dan canggih.
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan. Film ini ditunjukkan melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada sebuah layar. Berbeda dengan film bingkai gambar atau frame pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan, memiliki ukuran yang sama dengan film bingkai, jumlah gambar dalam satu roll film rangkai antara 50-75 gambar. Film rangkai bisa silent dan bisa pula sound. Maka dari itu penulis menarik mengambil judul media visual yang diproyeksikan (film strip/film rangkai).
B.     Landasan Teori
Bagaimana media visual yang diproyeksikan (film strip/film rangkai)

C.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui media visual yang diproyeksikan (film strip/film rangkai).
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui media visual yang diproyeksikan (film strip/film rangkai).
b.      Untuk mengetahui film strip/film rangkai.




LANDASAN TEORI

A.  Media Visual Yang Diproyeksikan
Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misalnya proyektor) dalam penyajiannya. Ada kalanya media ini hanya disajikan dengan penampilan visual saja, atau disertai rekaman audio. Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secaraserentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyampaiannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indera, menyajikan obyek – obyek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan rungan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau idividual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, maupun menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunaka teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan objek/kejadian tertentu (terutama paja jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan dsb sesuai dengan kebutuhan (Deynilisa, 2011)

B.  Filmstrip (film rangkai)
1.    Pengertian Filmstrip (film rangkai)
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan. Film ini ditunjukkan melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada sebuah layar.
Berbeda dengan film bingkai gambar atau frame pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan, memiliki ukuran yang sama dengan film bingkai, jumlah gambar dalam satu roll film rangkai antara 50-75 gambar. Film rangkai bisa silent dan bisa pula sound. Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu).
Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar (Deri,2012)



2.    Jenis Filmstrip
Ada dua jenis filmstrip yaitu:
a.    Ruas rangkap (double frime), ukuran 35 mm merupakan lebarnya.
b.    Ruas tunggal (single frime), ukuran 35 mm merupakan panjangnya.
(Nurhayati,2015)
Pada jenis ruas rangkap, menunjukkan gambaran dua kali lebih luas daripada ruas tunggal. Seperti halnya slide, filmstrip juga merupakan suatu gambar diam yang transparan, namun perbedaanya ialah bahwa pada filmstrip gambar tidak dipertunjukkan satu per satu yang terlepas satu sama lain, melainkan merupakan suatu rangkaian film. Ruas rangkap maupun ruas tunggal tergantung pada jenis proyektornya. Filmstrip ini digulung dalam suatu gulungan, kemudian dipertunjukkan dengan jalan diputar dan akan berjalan terus sampai gulungan film itu habis (Junianto.2010)

Berdasarkan system (cara) memproyeksikan gambar, maka proyektor film rangkai ini dapat di bedakan menjadi tiga jenis. Jenis-jenis proyektor meliputi:
a.       Proyeksi belakang layar
Proyektor jenis ini dibuat untuk pemakaian individu. Hal itu karena bentuknya kecil dan konsumsi listriknya pun sedikit.
b.      Proyeksi depan layar
Ada beberapa model proyektor film rangkai yang menggunakan system ini. Ada yang manual, yaitu pergerakan mekanik untuk memajukan film rangkai, sepenuhnya dilakukan dengan tangan, dan ada beberapa model dari proyektor system depan layar ini yang pergerakan mekaniknya secara elektronik.
c.        Proyeksi depan dan belakang layar
Kelebihan proyektor film rangkai jenis ini dibanding dengan proyektor-proyektor film rangkai yang telah dibicarakan didepan adalah dapat digunakan sebagai proyektor dengan system proyeksi belakang layar dan depan layar (Junianto,2010)


3.      Cara pengoperasian Film Rangkai (Filmstrip)
Pengoperasian proyektor film rangkai dengan proyeksi belakang layar dengan perekam kaset terpadu adalah sebagai berikut :
a.      Hubungkan proyektor dengan sumber listrik, setelah diperiksa bahwa tegangan peralatan sesuai dengan tegangan sumber listrik.
b.      Masukkan film rangkai (filmstrip) yang akan diproyeksikan ke dalam sambang (catridge).
c.      Pasang sambang filmstrip pada tempatnya.
d.      Putar saklar utama sehingga lampu proyektor menyala (pada posisi Lamp).
e.      Tekan tombol FWD film, sehingga di layar terlihat gambar proyeksi pertama.
f.       Atur tombol focus hingga didapatkan gambar yang jelas dan tajam.
g.      Pasang saklar pada posisi AUTO.
h.      Masukkan kaset suara pada tempatnya.
i.        Tekan tombol main ulang dari perekam kaset audio.
j.        Atur tombol geser, level volume, dan tone.
k.      Secara otomatis, filmstrip akan maju pada saatnya.
l.        Apabila program tersebut tidak otomatis, setiap kali terdengar tanda bel dari pita kaset, tekanlah tombol FWD film(Sadiman, 2011)

4.    Kelebihan filmsrip
Kelebihan filmsrip ialah sebagai berikut.
a.         lebih padat karena filmstrip dapat memuat beberapa puluh gambar.
b.         mudah menyimpan karena cukup digulung dalam sebuah silinder.
c.         mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
d.         dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun perguruan tinggi.
e.         memungkinkan terjadi diskusi yang cukup lama.
f.          Film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan atau terbalik seperti pada slide.
g.      Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur, dapat ditambah narasi dengan kontrol oleh guru.
h.      Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan, dokumen, gambar, tabel, simbol, kartun, dan sebagainya.
i.        Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan (Uyararjunlhuka. 2010).
j.        Penyimpanannya mudah, cukup digulung, dan dimasukkan ke dalam tempat khusus.
k.      Film rangkai tak memerlukan bingkai.
l.        Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.



5.         Kelemahan Filmstrip
Kelemahan Filmstrip ialah sebagai berikut.
a.    proyektor filmstrip sukar diperoleh.
b.    sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan suatu rangkaian.
c.    sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan ilmu (pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar).
d.    memerlukan ruang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya pebelajar tidak dapat mencatat.
e.    film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.


PENUTUP
A.      Kesimpulan
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan. Film ini ditunjukkan melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada sebuah layar. Ada dua jenis filmstrip yaitu Ruas rangkap (double frime), ukuran 35 mm merupakan lebarnya dan Ruas tunggal (single frime), ukuran 35 mm merupakan panjangnya. Berdasarkan system (cara) memproyeksikan gambar, maka proyektor film rangkai ini dapat di bedakan menjadi tiga jenis. Jenis-jenis proyektor meliputi Proyeksi belakang layar, Proyeksi depan layar, Proyeksi depan dan belakang layar.
Kelebihan filmsrip ialah lebih padat karena filmstrip dapat memuat beberapa puluh gambar, mudah menyimpan karena cukup digulung dalam sebuah silinder, mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya, dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun perguruan tinggi, memungkinkan terjadi diskusi yang cukup lama, Film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan atau terbalik seperti pada slide, Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur, dapat ditambah narasi dengan kontrol oleh guru, Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan, dokumen, gambar, tabel, simbol, kartun, dan sebagainya, Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan, Penyimpanannya mudah, cukup digulung, dan dimasukkan ke dalam tempat khusus, Film rangkai tak memerlukan bingkai dan Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.
Kelemahan Filmstrip ialah proyektor filmstrip sukar diperoleh, sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan suatu rangkaian, sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan ilmu (pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar), memerlukan ruang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya pebelajar tidak dapat mencatat, dan film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.
B.     Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan oleh  penulisan makalah ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita dapat mengimplementasikan makalah ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini, karna manusia adalah tempat salah dan dosa serta kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada sebelumnya. Kami hanturkan banyak terimakasih kepada Tuhan yang telah memberi kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini.