September
2014
Saya
resmi menjadi alumni SMAN 2 Sekayu, yang dulunya adalah rintisan sekolah
bertaraf internasional (RSBI) satu-satunya di sekayu, tapi semenjak nama itu
berganti kembali menjadi sekolah ungul umur ku di sana hanay tingga seumur
agung. Disana semua hampir menggunakan Bahasa inggris dikesehariannya. Bahkan
aku yang berasal dari ‘dusun’ pun mulai memahami Bahasa inggris. Banyak hal
yang patut di banggakan dari sekolah ini tentunya, hanya saya tidak bisa
menyebutkan satu persatu.
Di
tahun yang sama saya memutuskan untuk memperbaiki diri pelan –pelan dengan
meniatkan untuk mengenakan hijab lalu ditahun yang sama saya mulai berjuang
untuk menentukan masa depan saya. Mulanya saya bersama 6 sahabat saya tinggal
di rumah Taschiro untuk berjuang dalam mendapatkan posisi kelulusan dalam
SBMPTN 2014. Tapi Tuhan berkata lain dengan menempatkan nama saya di POLITEKNIK
KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI.
Sebagai
maba tentunya banyak sekali hal-hal yang harus dijalani. Seperti tes kesehatan
dan tes-tes lainnya. Di tes kesehatan saya bertemu dengan seseorang bernama Eti
Pebriani, yang saya kebetulan saya baru bertemu didetik yang sama di hari itu
juga. Saya sangat ingat beliau berkata “ehh liat ada ibu cacing!” serentak saya
bertanya “ibu cacing?” karena jujur saja saya bingung dengan perkataan beliau,
dan sembari tersenyum eti berkata “ iya, waktu saya dikampus, beliau adalah
dosen saya dan selalu membahas tentang cacing” maka serentak saya meminta maaf
karena memanggil dia dengan sebutan kawan faktanya dia adalah orang yang lebih
tua dari saya.
Lalu
saat masa orientasi saya bertemu dengan Fenny Novinia yang saat saya menyapa
dia pertama kali beliau langsung berkata “ kalua DIII gigi ini bisa nerus ga
ya? Dimana?” yahhh saya yang sama-saya maba hanya bisa sok tahu dengan bilang
“setahu saya ada S1 keperawatan gigi di UGM” dan dia sepertinya percaya. Pada
masa orientasi ini ayah saya sangat berperan besar karena beliau rela menjemput
dan mengantarkan saya pulang pergi sekitaran 13 km untuk jarak rumah-kampus.
Setelah
masa orientasi selesai kami melanjutkan kuliah pertama di juursan saya bertemu
dengan Ade nifra Safira yang meminta saran saya tentang bagaimana seharusnya
dia karena pada waktu yang sama pertama kuliah orang tuanya akan berangkat Haji.
Lalu saya beri saran untuk meminta izin dipendidikan dan saya bertemu dengan
orang dengan muka yang mirip tapi orang itu bernama rahmawati, yaa nama yang
pasaran. Dan menanyakan tentang keberangkatan haji orang tuanya, dan si doi
bingung dengan pertanyaan saya. Setelah cukup lama mengenal mereka saya baru
sadar ada 2 orang dengan wajah yang hampir mirip, that’s why saya susah
membedakan baru-baru itu.
Banyak
sekali cerita di tahun 2014-2015 (semester 1 dan 2). Yang semuanya tidak bisa
saya rincikan dalam tulisan ini, mulai dari stress dengan mata kuliah yang
baru. Ketahuan dosen mencontek, remedial, dosen yang susah dipahami, dll yang
semuanya menjadi pewarna dalam setahun ini.
September
2016
Saya memasuki kawasan dimana ada
adik tingkat dan kakak tingkat. Otomatis aka nada satu dua maba yang bertanya
dengan saya karena saya adalah kakak tingkat. Saya bukan orang yang
tergila-gila dengan organisasi, tapi saya geram jika melihat sesuatu yang tidak
beres. Ada salah satu mahasiswa tingkatan saya yang bertemu dengan ibu saya dan
mengatakan “ibu nya saskia ya? Saskia itu orangnya aktiv bu!” –menurut cerita
ibu saya-. Yaa saya percaya tidak percaya
karena itu pendapat mereka.
Tahun ini mulai membawa pasien ke
kampus, tapi sebelumnya kami disisapkan di preklinik dengan objek phantom. Cukup
sulit saat mencoba menambal pada phantom, dan saya tidak bisa membayangkan
bagaimana jika saya melakukannya pada manusia sungguhan. Serasa takut untuk
menghadapi semester 4.
Saatnya tiba dengan beban yang
semakin berat. Saat itu teman-teman sudah rebut digrup bbm tentang SD binaan
masing2 kelompok. Sedangkan posisi saya sedang ada di dusun. Saya tidak bosa
bergerak dan belum mendapatkan kelompok. Sampai akhirnya saya mengajak 4 rekan
saya untuk bergabung dalam satu kelompok (oriza, eti, reni, dan fauziah) hanya
fauziah yang tidak tinggal di asrama. Setelah itu reni pun pindah dari asrama
karena telah memiliki tempat kosan yang lebih layak.
Saat mulai memasuki kuliah kami
meminta surat dan mulai mengunjungi sd binaan kami yakni SDN 03 Palembang, SDN
05 Palembang, dan MI GUMMI Palembang yang ketiganya berada di tempat yang
sangat sulit untuk dicari, bahkan kami pun baru hari itu menapakkan kai di
sekolah itu. Saat membawa pasien keklinik, saya begitu deg-degkan karena hari
pertama. Tapi seiring berjalannya waktu hal tersulit itu dilewati.
September
2016
Tingkat
tiga yaaapp, tingkat akhirr tarrraaa!!!. Saya kira tingkat tiga adalah hal yang
paling fun, karena menurut kakak tingkkat hal yang paling menyenangkan selama
kuliah di keperawatan gigi ini adalah pada tingkkat tiga. Dan saya percaya. Yaa
diawali dengan dinas rumah sakit, lumayan fun karena banyak sekali hal baru
yang kami ketahui, tapi tidak begitu berkesan seperti saat PKL.
PKL
di jogyakarta dan fieldtrip ke Bali. Its like dream comes true untuk saya. Baliiiii
im comminggg!!!. Saya sejak kecil mengimpikan untuk melihat keindahan bali,
ternyata yaaa, memang menyenangkan begitupun di jogyakarta. Semuanya tidak bisa
sekaligus saya deskripsikan karena begitu banyak kebahagiaan disan begitupun
masalah yang membebani.
Setelah
itu yang menjadi masalah adalah pasien kompre, tapi saya tidak mau membahsa hal
itu karena sangat melelahkan. Sangat sangat sangat. Kita lanjutkan langsung ke
dinas di PUSKESMAS. Kebetulan saya ditugaskan di PUSKESMAS MERDEKA PALEMBANG, kalau
kalian berkunjung ke Palembang maka puskesmas ini cukup terkenal karena memang
fasilitas disini cukup memadai untuk masyarakat, dan jumlah pasien yang
berkunjung cukup banyak di tiap harinya. Saya dan kelompok saya ( eti pebriani,
miftachul khoiriyyah, dan muthia islami) berada disana lebih kurang 2 bulan dan
2 bulan itu sangat berkesan, terimakasih untuk ibu-ibu perawat gigi terbaik ibu
eva liza dan ibu yuniar. Meraka adalah orang yang sangat berperan akitiv
walaupun drg. UM Soeyoso juga sangat membantu kami dalam menimba ilmu disana
hingga akhirnya kami mendapatkan hasil yang baik.
Lanjut
ujian kompre. Disini saya bertemu dengan rizka, randi, randi, dll dalam satu
kelompok. Untung lah penguji kami berbaik hati sehingga kami dimudahkan dalam
ujian nya. Dan sekarang bulan juli 2017 kami sudah memasuki tahap siding. Tidak
terasa sekarang InshaAllah saya dan teman-teman sudah menyandang gelar Amd.KG
yakni ahli madya keperawatan gigi. Allhamdulilah we did it guys. Saya pribadi
mengucapkan selamat dan terimakasih kepada angkatan keperawatan gigi 2014 atas
canda, tawa, tangis kalian selama tiga tahun ini.